Pohon Kurma Dalam Al-Quran-Artikel Postingan pksagency Kavling Kampung Qurban Bogor
Allah SWT telah
melebihkan Pohon Kurma/kurma dari pada buah-buahan yang lain. ditandai oleh Allah dengan me-nyebutkannya di dalam
Al-Qur-an pada 20 tem-pat yang berbeda dengan memakai lafazh pohon kurma; an-Nakhl,
an-Nakhiil dan an-Nakhlah. Kurma mendapatkan tempat istimewa di dalam Al-Qur-an dan
sebenar-benar perkataan adalah Kalamullaah (Al-Qur-an al-Karim).
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
menetapkan bahwasanya pohon kurma ada di bumi, kemudian Allah mengutamakannya dengan
menyebutkan ciri-ciri pohon dan buah ini.
1.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ اْلأَكْمَامِ
"Di
bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak
mayang." (QS. Ar-Rahman: 11)
"Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah
berkata, "Allah menyebutkan buah kurma ini
secara khu-sus karena kemuliaan dan manfaat yang dikandungnya, baik ketika
masih basah maupun ketika telah kering" (lihat Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq
oleh Hani al-Haj VII/375, cet. Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir)"
2.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَهَا طَلْعٌ نَضِيدٌ
"Dan
pohon kurma yang tinggi-tinggi yang
mempunyai mayang yang bersusun-susun." (QS.
Qaaf: 10)
3. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَزُرُوعٍ وَنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيمٌ
"Dan
tanam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang
mayangnya lembut." (QS. Asyu'ara: 148)
4. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَفِي اْلأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ
أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَى بِمَاءٍ وَاحِدٍ
وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَى بَعْضٍ فِي اْلأُكُلِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ
لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
"Dan
di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur,
tanaman-tanaman dan pohon kurma yang
bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. kami
melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang
rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ra'du: 4)
Buah kurma mengandung banyak manfaat, di antaranya sangat dianjurkan
bagi perempuan yang hamil dan yang akan segera melahirkan. Bahkan Allah
Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Maryam binti 'Imran untuk memakan buah kurma ini ketika beliau sedang nifas.
5.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ
عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25) فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا
تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا
فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا (26)
"Dan
goyanglah pangkal pohon kurma itu
ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka
makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia,
Maka katakanlah, 'Sesungguhnya Aku telah bernazar berpuasa untuk Rabb Yang Maha
Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari
ini.'" (QS. Maryam: 25-26)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah
membawakan perkataan 'Amr bin Maimun di dalam Tafsirnya: "Tidak ada sesuatu yang
lebih baik bagi perempuan nifas kecualikurma kering
dan kurma basah." (Tafsir
Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj V/168, cet. Al-Maktabah at-Taufiqiyah,
Mesir.)
Dokter Muhammad an-Nasimi dalam
kitab-nya, ath-Thibb an-Nabawy wal 'Ilmil Hadits (II/293-294) mengatakan,
"Hikmah dari ayat yang mulia ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil
yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan minuman dan makanan yang kaya akan
unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan
mengeluarkan jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang
lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak
rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke
pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah).
Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh
tubuh." (Dinukil oleh Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilaly dalam Shahih
at-Thibb an-Nabawy Fi Dha-il Ma'arif ath-Thabiyyah wal 'Ilmiyyah al-Haditsah,
hal. 399, cet. Maktabah al-Furqaan, th. 1424 H.)
6.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ
قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا (23)
"Maka
rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: 'Aduhai, alangkah
baiknya Aku mati sebelum ini, dan Aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi
dilupakan.'" (QS.
Maryam: 23)
7. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ
نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ
الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا
إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ
لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ (266)
"Apakah
ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan,
Kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang
masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu
terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya
kamu memikirkannya." (QS. Al-Baqarah: 266)
Kurma banyak digunakan sebagai
perumpamaan di dalam al-Qur-an, diantaranya adalah sebagaimana ayat tersebut.
Imam al-Bukhari menafsirkan ayat tersebut dengan mencantumkan satu hadits dalam
kitab Shahihnya, yaitu:
قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنهُ يَوماً لأَصْحَابِ
النَّبِيِّ : فِيْمَا تَرَوْنَ هَذِهِ الآيَةَ نَزَلَتْ : أَيَوَدُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ ،
قََالُوْا : اللهُ أَعْلَمُ ، فَغَضِبَ عُمَرُ ، فَقَالَ : قُوْلُوْا : نَعْلَمُ
أَوْ لاَ نَعْلَمُ ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ : فِيْ نَفْسِيْ مِنْهَا شَيْءٌ يَا
أَمِِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ ، قَالَ عُمَرُ : يَا ابْنَ أَخِيْ قُلْ وَ لاَ
تَحْقِرْ نَفْسَكَ ، قَالَ ابْنُ عَبّاَسٍ : ضُرِبَتْ مَثَلاً لِعَمَلٍ ، قَالَ
عُمَرُ : أَيُّ عَمَلٍ؟ قَالَ ابْنُ عَباَّسٍ لِعَمَلٍ ، قَالَ عُمَرُ : لِرَجُلٍ
غَنِيٍّ يَعْمَلُ بِطَاعَةِ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ ، ثُمَّ بَعَثَ اللهُ لَهُ
الشَّيْطَانَ ، فَعَمِلَ بِالْمَعَاصِي حَتَّى أَغْرَقَ أَعْمَالَهُ
Pada suatu hari, Umar bin Khaththab
pernah berkata kepada para sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wassallam,
"Menurut kalian, berkenaan dengan siapa ayat ini turun, "Apakah ada
salah seorang di antara kalian yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur mengalir di bawahnya sungai-sungai?' Mereka
menjawab, "Allahu a'lam (Allah yang lebih mengetahui." Maka Umar bin
Khaththab pun marah seraya berkata, "Jawablah, kami mengetahui atau kami
tidak mengetahui." Maka Ibnu Abbas berkata, "Aku mengetahui sedikit
mengenainya, Wahai Amirul Mukminin." Lalu Umar berkata,"Wahai
keponakanku, katakanlah dan janganlah engkau meremehkan dirimu." Kemudian
Ibnu Abbas berkata, "Akan aku berikan perumpamaan dengan sebuah
amal." Umar bertanya, "Amal (perbuatan) apa?", Ibnu Abbas
menjawab: "Untuk suatu amal." Umar berkata. "Seorang kaya yang
beramal dengan ketaatan kepada Allah, kemudian Allah mengirimkan syaitan
kepadanya, maka ia pun berbuat banyak maksiat sehingga semua amalnya
terhapus." (HR Al-Bukhari no. 4538 dari Ibnu Abbas.)
Hadits tersebut menjelaskan
perumpamaan orang yang amal perbuatannya baik pada permulaan hidupnya lalu
setelah itu jalan hidupnya berbalik, di mana ia mengganti kebaikan dengan
kejahatan (semoga Allah melindungi kita dari hal itu) sehingga amal perbuatan
yang pertama dihapuskan oleh perbuatannya yang kedua. Dan pada keadaan yang
sulit, ia membutuhkan sesuatu dari amal perbuatannya yang pertama, tetapi tidak
diperolehnya sedikitpun. Ia dikhianati oleh sesuatu yang sangat dibutuhkannya.
Oleh karena itu Allah berfirman:
وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ
فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ
"Kemudian
datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih
kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu
terbakarlah." (QS. Al-Baqarah: 266). Maksudnya api itu membakar
buah-buahannya dan menumbangkan pohon-pohonnya. Adakah keadaan yang lebih parah
dari hal itu?
كَذَلِكَ يُبَيِّنُ الله لَكُمُ اْلآيَاتِ لَعَلَّكُمْ
تَتَفَكَّرُونَ
"Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." Artinya
mengambil pelajaran dan memahami perumpamaan dan makna-makna tersebut seta
menempatkannya pada maksud sebenarnya. (Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani
al-Haj I/418, cet. Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir
as-Sa'di rahimahullah memberikan penjelasan tentang ayat tersebut, "Ayat
ini adalah perumpamaan bagi orang-orang yang beramal semata-mata untuk
mengharap ridha Allah yaitu bershadaqah atau yang selainnya kemudian melakukan
amalan-amalan yang dapat merusaknya. Perumpamaannya seperti pemilik kebun yang
didalamnya terdapat berbagai buah-buahan, terutama buah kurma dan anggur karena keduanya mempunyai keutamaan dan manfaat
yang banyak sekali. Kurma dan anggur mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi
tubuh, kurma dapat sebagai makanan pokok, buah dan manisan. Dan di dalam
pemisalan kebun tersebut ada sungai yang mengalir sebagai sumber pengairan,
pemiliknya sangat tekun dalam memelihara kebunnya. Lalu dia ditimpa cobaan
berupa masa tua yang mengakibatkan dia menjadi lemah dan malas untuk memelihara
dan mengurus kebunnya. Dia memiliki anak keturunan yang pemalas dan tidak ada
kemauan untuk membantu orang tuanya untuk mengurus kebun sedangkan kebun itu
adalah sebagai sumber penghidupan mereka. Dalam keadaan yang demikian itu
kebunnya tertimpa angin topan yang membumbung tinggi di udara dan di dalamnya
mengandung api maka terbakarlah kebun tersebut. Begitulah yang terjadi bagi
orang yang menapaki masa tuanya kemudian menjadi sedih, menyesal dan mati dalam
penyesalannya. Demikian juga bagi orang yang beramal karena mengharap ridha
Allah posisinya seperti orang bercocok tanam mengharapkan tanamannya tumbuh dan
berbuah dan itu berlangsung terus menerus sampai ia mendapatkan dari pekerjaannya
tersebut hasil yang baik dan melimpah. Sedangkan perumpamaan amalan-amalan yang
merusak adalah seperti angin topan yang mengandung api di dalamnya. Seorang
hamba selayaknya untuk dapat mencari keselamatan bagi amal-amalnya apabila
telah mati maka tidak dapat lagi memperbaikinya lalu ia mendapati amalnya
menjadi lenyap seperti debu beterbangan." (Taisir Al-Karim ar-Rahman fi
Tafsir Kalaamil Mannaan oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, hal. 114,
cet. Muassassah ar-Risalah, th. 1423 H).
8.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ
مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ
وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ
مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي
ذَلِكُمْ َلآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (99)
"Dan
Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air
itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau. kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai
tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan
pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang beriman." (QS. Al-An'aam: 99)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan lafazh ayat:
وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ
"…Dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai…" Kata قِنْوَانٌ adalah jamak dari kata قِنْوٌ yang
berarti tandan kurma, sedangkan kata دَانِيَةٌ yaitu
yang menjulai maksudnya adalah mudah dijangkau oleh orang yang memetiknya.
Dalam ayat tersebut Allah memuji kedua jenis buah yaitu kurma dan anggur yang merupakan buah yang paling berharga bagi
penduduk Hijaz, bahkan mungkin merupakan dua jenis buah terbaik di dunia."
(Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj III/221, cet. Al-Maktabah
at-Taufiqiyah, Mesir).
9. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ
مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ
وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا
أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَ لاَ تُسْرِفُوا إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ
الْمُسْرِفِينَ (141)
"Dan
Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama
(rasanya) makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-An'aam: 141)
Al-Hafizh Ibnu Katsir menukilkan
perkataan Muhammad bin Ka'ab dalam kitab Tafsirnya tentang lafazh ayat :
كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ
'…Makanlah dari buahnya (yang
bermacam-macam itu) bila dia berbuah…' Maksudnya adalah buah kurma dan anggur. (Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj III/251, cet.
Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)
10. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ
وَالنَّخِيلَ وَالْأَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ إِنَّ فِي ذَلِكَ َلآيَةً
لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (11)
"Dia
menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. An-Nahl: 11)
Al-Hafizh Ibnu Katsir menjelaskan
lafazh ayat: :
يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ
وَالنَّخِيلَ وَالْأَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ
"Dia
menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma,
anggur dan segala macam buah-buahan…" Maksudnya
adalah Allah mengeluarkan dari bumi, dengan air yang satu macam ini (hujan),
keluarlah buah-buahan itu dengan segala pebedaan, macamnya, rasanya, warnanya,
baunya dan bentuknya. Dan untuk itu Allah berfirman:
إِنَّ فِي ذَلِكَ َلآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"…
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang memikirkan." Maksudnya
adalah sebagi dalil dan bukti bahwasannya tidak ada ilah (yang berhak diibadahi
dengan benar) kecuali Allah. (Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj
IV/391-392, cet. Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)
11. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَمِنْ ثَمَرَاتِ النَّخِيلِ وَالْأَعْنَابِ
تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا حَسَنًا إِنَّ فِي ذَلِكَ َلآيَةً لِقَوْمٍ
يَعْقِلُونَ (67)
"Dan
dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman
yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
memikirkan." (QS.
An-Nahl: 67)"
Lafazh ayat :
وَرِزْقًا حَسَنًا
"…Rezki
yang baik…"
Maksudnya adalah yang dihalalkan
dari kedua jenis buah tersebut yaitu kurma dan
anggur yakni buah yang kering dari keduanya baik dari buah kurma (tamr) maupun anggur kering (kismis) dan segala yang sudah
diolah dari kedua buah tersebut baik itu berupa manisan, cuka, maupun minuman
perasan, semuanya dihalalkan untuk diminum sebelum disalahgunakan (sebagai
minuman keras). (Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj IV/406, cet.
Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)
12.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَعِنَبٍ
فَتُفَجِّرَ الْأَنْهَارَ خِلاَلَهَا تَفْجِيرًا (91)
"Atau
kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan
anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras
alirannya." (QS.
Al-Isra': 91)
13. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلًا رَجُلَيْنِ جَعَلْنَا
لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ أَعْنَابٍ وَحَفَفْنَاهُمَا بِنَخْلٍ وَجَعَلْنَا
بَيْنَهُمَا زَرْعًا (32)
"Dan
berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, kami jadikan
bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami
kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu
kami buatkan ladang."(QS.
Al-Kahfi: 32)
14. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ
لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَـَلأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ
وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ وَ َلأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ
وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَى (71)
"Berkata
Fir'aun: 'Apakah kamu Telah beriman kepadanya (Musa) sebelum Aku memberi izin
kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir
kepadamu sekalian. Maka Sesungguhnya Aku akan memotong tangan dan kaki kamu
sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan Sesungguhnya Aku akan
menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan Sesungguhnya kamu akan
mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal
siksanya.'" (QS. Thahaa: 71)
15. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
:
فَأَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهِ جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ
وَأَعْنَابٍ لَكُمْ فِيهَا فَوَاكِهُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ (19)
"Lalu
dengan air itu, kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam
kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari
buah-buahan itu kamu makan." (QS.
Al-Mukminuun: 19)
Maksud lafazh ayat:
فَأَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهِ جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ
وَأَعْنَابٍ
"Lalu
dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan
anggur." Yaitu, Allah keluarkan bagi kalian
melalui apa yang Allah turunkan dari langit, aneka macam kebun dan taman.
Sedangkan maksud lafazh ayat:
مِنْ نَخِيلٍ
"dari kurma dan anggur" yaitu di dalamnya terdapat pohon kurma dan anggur. (Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj V/345, cet.
Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)
16. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
:
وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ
وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ الْعُيُونِ (34)
"Dan
kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan kami pancarkan
padanya beberapa mata air." (QS. Yasiin: 34)
Maksud
ayat tersebut adalah Allah menjadikan di
dalamnya sungai-sungai yang mengalir di tempat-tempat yang mereka butuhkan agar
mereka dapat memakan buah-buahnya. Allah telah memberikan nikmat-Nya kepada
para makhluk dengan dijadikannya tanaman-tanaman..
Kata-kata kurma dan
anggur mempunyai keistimewaan yaitu merupakan makanan yang tidak memerlukan
bahan lain untuk mengkonsumsinya. Keduanya dapat dikonsumsi baik dalam
keadaan matang di pohon (kurma basah/ruthab dan anggur) maupun
dalam keadaan dikeringkan yaitu kurma kering/tamr dan kismis.
17.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
تَنْزِعُ النَّاسَ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ
مُنْقَعِرٍ (20)
"Yang
menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pokok kurma yang tumbang." (QS.
Al-Qamar: 20)
18. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
فِيهِمَا فَاكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ (68)
"Di
dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima." (QS. Ar-Rahmaan: 68)
Al-Hafizh Ibnu Katsir menjelaskan tentang maksud ayat
tersebut yaitu penyebutan lafazh kurma dan
delima dalam bentuk umum (nakirah) merupakan gambaran tentang keutamaan
keduanya dibandingkan dengan buah-buahan selainnya.(Tafsir Ibnu Katsir VII/387,
tahqiq oleh Hani al-Haj V/345, cet. Al-Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)
19.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ
أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ
خَاوِيَةٍ (7)
"Yang
Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari
terus menerus; Maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan
seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong
(lapuk)." (QS. Al-Haaqah: 7)
20. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
وَزَيْتُونًا وَنَخْلاً (29)
"Zaitun
dan kurma." (QS. Abasa: 29)
ItulaH tentang kurma yang ada dalam Al-Quran, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita, amin
Pada kesempatan kali ini juga kami dari pksagency (properti khusus syariah agency) menawarkan atau memberikan informasi peluang investasi Tanah dengan bonus kambing, pohon kurma, pohon zaitun yang nantinya kita bantu/kerjaasama pengelolaannya dengan kami untuk lebih detail dengan penawaran bisa juga bersilaturahim dengan Keken sukendar di WA 087720062100, Jzkllh Khoir
Salam Berkah, miliki property dengan akad syariah…